Ada Banyak Cinta dan Bunga untuk Ahok

Ada banyak cinta di Balai Kota Jakarta di pekan akhir April 2017 ini. Jajaran ribuan karangan bunga bak festival bunga, memenuhi halaman ...

Ada banyak cinta di Balai Kota Jakarta di pekan akhir April 2017 ini. Jajaran ribuan karangan bunga bak festival bunga, memenuhi halaman hingga luber sampai ke pinggiran Monas. Hilir mudik masyarakat hadir di sana dengan beragam ekspresi, untuk bisa menatap, bersalaman, atau berfoto dengan idola mereka Gubernur Ahok, walau telah kalah pilkada. 
Ini adalah sebuah ekspresi massa yang unik dan langka dalam sejarah republik ini. Setelah 71 tahun lebih Indonesia merdeka, baru kali ini seorang Ahok yang keturunan China dan bukan muslim, mampu menyatukan hati beragam lapisan masyarakat. Bukan karena bagi-bagi duit hasil korupsi, bukan karena bagi-bagi janji. Ahok mampu menyentuh hati mereka dengan kejujuran, kerja keras, sikap adil, mengayomi, taat hukum.Ahok dan Djarot pasangannya mampu menunjukkan bahwa pejabat itu adalah pelayan masyarakat. Ahok-Djarot garang dalam menjaga APBD dari pencoleng uang rakyat lewat proyek fiktif, mark up, dan kebocoran lain. Ahok yang bersuara keras dan tajam, dan Djarot yang kalem tetapi pekerja keras, telah banyak membawa perubahan di Jakarta.
Kalau mau jujur, yayasan pencatat rekor semacam Museum Rekor Indonesia (MURI) seharusnya sudah datang tanpa diundang. Ini jelas rekor baru untuk Indonesia. Tak hanya dari jumlah karangan bunga yang datang, tetapi banyak hal unik di sana termasuk pengirimnya yang datang dari berbagai negara, juga kalimat ucapan selamatnya yang lain daripada yang lain. 
MURI bisa mendokumentasikan, mencatatnya satu per satu, sebagai dokumen yang layak disimpan di museum mereka. Itu kalau MURI bukan yayasan rekor politis, atau yayasan yang mencatat rekor karena pertimbangan politis. Jadi, mengapa MURI belum datang mencatat dan mengumumkan sebagai sebuah rekor di Indonesia? Mungkin Pak Lek Jaya Suprana yang tahu.
Kalau MURI tidak berkenan, momen ada banyak cinta dan karangan bunga di Balai Kota Jakarta ini cukup layak dapat perhatian dunia. Konon sudah ada pula yang mengusulkan agar hal ini bisa tercatat di Guiness Book of Record. Cinta memang bisa memunculkan segala yang tak terkira, termasuk cinta kepada pemimpin model Ahok, si Nemo ikan kecil di belantara karang politik Jakarta.
Entah memenuhi syarat atau tidak untuk dicatat di Guiness Book of Record, parade ribuan karangan bunga di Balai Kota Jakarta adalah sebuah ekspresi politik yang elegan. Sebuah ekspresi cinta rakyat kepada pemimpin yang mereka nilai cakap, loyal, melayani, jujur, adil, dan mengayomi. Bahasa bunga yang penuh ekspresi cinta, telah dipilih sebagai ekspresi nilai demokrasi yang menyejukkan.
Itulah pilihan para pendukung Ahok-Djarot dalam mengekspresikan perasaannya setelah jagoan mereka kalah di Pilkada DKI Jakarta. Mereka tetap konsisten dalam menolak cara-cara “teror” yang menakutkan, yang mewarnai pilkada. Demokrasi yang penuh kemarahan dan teror bukanlah demokrasi tetapi sebuah pemaksaan kehendak. Mereka melawan itu semua dengan bahasa bunga. 
Kini meski jagoan mereka kalah, mereka tetap menyemangati, memberi penghormatan, mengutarakan dukungan, dengan bahasa bunga. Tanpa harus mengganggu harmoni kehidupan, memacetkan jalan, memaki, dan menghardik, mereka konsisten dengan sikap bahwa kebaikan tetaplah sebuah kebaikan tak peduli kalah atau menang. Apa yang telah dilakukan Ahok-Djarot tetap mereka nilai sebuah keutamaan yang patut diberi penghormatan.Suasana kebatinan inilah yang mungkin gagal ditangkap dan dimaknai oleh politisi kubu sebelahnya, semacam Fadli Zon yang juga wakil ketua DPR itu. Dia menilai mengalirnya ribuan karangan bunga ke Balai Kota Jakarta itu tak lebih dari politik pencitraan. Dengan ucapannya itu, Fadli seolah kehilangan cinta dan tak bisa lagi merasakan kehadirannya pada ribuan karangan bunga dari beribu orang itu. [1]
Fadli Zon mungkin juga telah lupa pada masa mudanya, saat dia berbahasa bunga juga. Saat datang ke makam Karl Mark tokoh marxisme yang dikaguminya itu, dia datang dengan seikat bunga mawar di tangannya. Ada cinta Fadli Zon saat itu. [2] Tapi, mungkinkah hanya itu bunga yang dia punya sehingga tidak bisa lagi merasakan sentuhan cinta di hamparan karangan bunga di Balai Kota Jakarta? 
Bunga adalah bahasa cinta yang universal. Tentu saja, hanya orang yang punya cinta dan kelembutan hati yang bisa merasakannya. Ia bisa jadi simbol pemujaan, penghormatan, kehilangan, hingga permohonoan ampunan ke Dzat Yang Kekal untuk orang yang sudah menghadap ke hadlirat-Nya. Ada cinta dan kepasrahan di sana. Tentu, masih banyak makna pada bahasa bunga.
Apa yang terjadi di Balai Kota Jakarta ini memang sedikit menyimpang dari kebiasaan yang terjadi pada sebuah momen “pertandingan”. Umumnya para pemenanglah yang akan dikirimi karangan bunga ucapan selamat. Tetapi, kebiasaan itu tidak berlaku di Pilkada DKI Jakarta. Ahok-Djarotlah yang justru dibanjiri karangan bunga dari para pendukungnya, baik yang dari dalam maupun luar negeri.
Tak hanya karangan bunga, secara fisik para pendukung Ahok-Djarot juga terus berdatangan ke Balai Kota untuk bertemu langsung dengan idola mereka. Ini meneguhkan adanya ikatan emosional yang kuat antara Ahok-Djarot dan para pendukungnya. Sebuah ikatan yang mustahil diraih hanya dengan upaya pencitraan semata.
Seharusnya seperti inilah hubungan yang ideal antara seorang pelayan masyarakat dengan pendukungnya. Hubungan yang dibangun atas dasar nilai-nilai kemanusiaan dan emosional yang dilandasi rasa saling penghormatan dan kepercayaan. Namun, hubungan model ini jelas tak bisa dijalin atas dasar kesenangan buta yang tidak didasari penilaian kinerja sang pelayan masyarakat
Ada faktor dominan yang melandasi hubungan emosional semacam itu, yaitu sang pelayan mampu menempatkan dirinya sebagai pihak yang jujur, bisa dipercaya, adil, pekerja kuras dan ulet untuk melayani rakyatnya. Faktor itulah yang mampu menyentuh hati rakyat sehingga mereka terikat secara emosional dengan yang melayaninya.
Andai saja para politisi Indonesia mampu membangun pola hubungan yang demikian dengan para pendukung di akar rumput, mungkin negeri ini akan dengan cepat maju dan bisa sejajar dengan negara maju lain. Sayangnya, mental melayani dengan segenap kejujuran, keadilan, pengayoman, dan sifat yang bisa dipercaya masih menjadi barang langka hingga saat ini.
Akhirnya, biarkan saja rasa cinta itu terus mengalir di Balai Kota Jakarta, menjadi monumen rasa yang abadi dalam kenangan rakyat, yang memilih memperjuangkan kebaikan dengan cinta. Mungkin enam bulan lagi, saat cinta mulai mengering di sana, kenangan akhir April ini bisa sedikit menyejukkan hati. Yang berhura-hura biarkan terus berhura-hura, seperti musyafir di padang tandus yang kehilangan cinta. Mereka mungkin sudah tak bisa menerima bahasa cinta dalam karangan bunga.
sumber:[seword.com]
Nama

aktual,125,berita,346,gayahidup,6,hukum,35,humor,3,info menarik,110,inspiratif,4,kasus,9,kecantikan,3,keluarga,2,kesehatan,11,khasanah,1,kisah,32,kontroversi,22,kriminal,14,luar negri,1,mistik,9,motivasi,1,movis,1,opini,1,peristiwa,51,politik,137,ponsel,1,psikologi,1,sejarah,12,selebretis,7,sport,1,tips,34,unik,51,
ltr
item
MAPP NEWS: Ada Banyak Cinta dan Bunga untuk Ahok
Ada Banyak Cinta dan Bunga untuk Ahok
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh0sx4OLMiAm_ixAZLqbFVNADqI1ZwV3Ewb3IcOFBNsEyq7nM-cYjvDQBSK7QD5hdlcBjrBvQ6qCBWoVYTjGo1BO7SWhNZj_609J-Qf85yROfDgI6SsjxXCj7HGLzmfdVI-Czoa2xGlzM/s640/images-56.jpeg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh0sx4OLMiAm_ixAZLqbFVNADqI1ZwV3Ewb3IcOFBNsEyq7nM-cYjvDQBSK7QD5hdlcBjrBvQ6qCBWoVYTjGo1BO7SWhNZj_609J-Qf85yROfDgI6SsjxXCj7HGLzmfdVI-Czoa2xGlzM/s72-c/images-56.jpeg
MAPP NEWS
https://mapnews7.blogspot.com/2017/04/ada-banyak-cinta-dan-bunga-untuk-ahok.html
https://mapnews7.blogspot.com/
http://mapnews7.blogspot.com/
http://mapnews7.blogspot.com/2017/04/ada-banyak-cinta-dan-bunga-untuk-ahok.html
true
2443697819229552469
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy