Sehabis divonis 2 tahun penjara, Ahok langsung ditahan atas perintah Hakim yang katanya ‘mulia’. Pada awalnya Ahok ditahan di Rutan Cipina...
Tiada orang di bumi ini yang ingin dirinya ditahan. Dibelenggunya kebebasan menjadi alasan. Bayangkan saja, maukah kita menghabiskan waktu hidup di balik jeruji besi? Seperti burung di balik sangkarnya? Saya 1000% yakin tidak ada yang mau.
Maka tak heran di luar sana masih ada banyak orang bermasalah yang takut ditahan jika dinyatakan bersalah. Sebut saja Rizieq. Kemanakah dia sekarang? Alasannya ia sedang pergi umroh, tapi kita patut curiga ia mencoba kabur dari kasus-kasusnya. Si Singa yang pengecut, sebutan untuk Rizieq. Tapi tenang saja, Polisi sudah antisipasi. Kalau Rizieq kabur lagi dari panggilan Polisi, ia akan dijemput paksa. Kita tetap terus kawal kasus-kasus Rizieq.
Kondisi penjara Ahok
Meski Ahok termasuk seorang pejabat yang fenomenal, penahanannya tidak mendapat perlakuan khusus. Polisi sudah memastikan itu dan ini jadi bukti semua orang sama di hadapan hukum. Tanpa terkecuali untuk Ahok.
“Tidak ada yang istimewa, semua sama saja seperti tahanan lainnya,” ujar Kabid Humas Metro Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.
Secara spesifik, kondisi penjara Ahok tidak jauh berbeda dengan tahanan yang lain. Ada isu ruang tahanan Ahok seperti ‘hotel mewah’. Polisi sudah menjelaskan tidak ada fasilitas mewah yang diberikan ke Ahok. Meskipun saya yakin Ahok pasti tidak mau menerima jika difasilitasi mewah.
Polisi juga menjelaskan, ruang tahanan Ahok berukuran 2 x 3 meter dengan kamar mandi dalam. Tidak ada kasur dan ruangan hanya beralas saja. Dan Ahok mendekam seorang diri di ruang tahanannya. Maka kalau ada yang bilang ruang tahanan Ahok difasilitasi mewah, penjelasan Polisi sudah membantahnya.
Tapi setidaknya kita bisa membungkam mereka yang menyebar fitnah atas penjara berfasilitas mewah untuk Ahok. Karena Polisi sudah menjelaskan bagaimana kondisi penjara Ahok. Tapi mau sebagus bagaimanapun fasilitas penjara, kebebasan hidup yang dibelenggu tetap tidak akan berasa nikmat.
Penahanan Ahok menimbulkan banyak perdebatan
Ahok sudah ditahan. Setelahnya banyak gesekan yang terjadi atas penahanan Ahok. Pihak pro Ahok mengatakan, penahanan Ahok tidak tepat, karena selama proses hukum berjalan, Ahok bersikap koorporatif dan tidak pernah mangkir. Tidak seperti Rizieq yang pengecut, Ahok selalu datang berproses hukum secara jantan. Pihak Ahok pun sedang berproses penangguhan penahanan dan banding atas vonis Hakim, sembari massa pendukungnya menggelar aksi simpatik untuk Ahok.
Di sisi seberang, pihak kontra Ahok meyakini keputusan Hakim sudah tepat dengan penahanan Ahok. Tapi mereka seakan lupa bahwa Jaksa juga ingin ikut banding, karena merasa ganjil atas vonis Hakim yang dinilai tidak bersesuaian pasal dengan Jaksa. Namun vonis Hakim harus dihormati. Biarkan pula pihak yang kontra Ahok ini bersuara.
Ahok tetap tersenyum meski ia sedang ditahan
Kita patut acungi jempol untuk ketegaran dan keikhlasan Ahok dalam menjalani ujian ini. Walaupun ia sudah ditahan, senyum yang melekat seperti saat Ahok biasa melayani warga di Balai Kota tiap pagi, seakan tidak hilang begitu saja dari wajahnya. Senyumnya malah semakin lebar. Senyum yang membuat kita semakin rindu Ahok.
Resep Ahok supaya tetap tegar sedemikian itu mungkin salah satunya karena ia percaya, penahanannya adalah ujian dari Tuhan. Ahok sendiri sudah membawa Alkitab ke penjaranya guna tetap mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Saudara perempuannya, Fifi Lety Indra juga mengatakan, “Dia suka membaca Alkitab, dia memilikinya bersamanya dan dia bisa berdo’a kapan pun dia mau.” Hal ini mungkin membuat kita jadi tak heran lagi, kenapa Ahok masih bisa tersenyum selebar itu meski tengah ditahan.
Dan setidaknya, untuk sementara ini, kita mesti ikut tersenyum melihat ketegaran Ahok.
