MEDAN - Dn dan Mi dua anggota geng lesbi yang menculik dan menyiksa M Ridwan (21) karyawan Carrefour diciduk Tim Subdit III/Jatanras P...
MEDAN - Dn dan Mi dua anggota geng lesbi yang menculik dan menyiksa M Ridwan (21) karyawan Carrefour diciduk Tim Subdit III/Jatanras Polda Sumut, Selasa (17/1/2017). Kedua penyuka sesama jenis ini ditangkap secara bersamaan di sekitaran Jalan Seriti, kawasan Perumnas Mandala Medan, Selasa petang (17/1/2017) tanpa perlawanan.
Sebelumnya mereka menculik dan menyiksa M Ridwan di Jalan Gatot Subroto, Jumat 9 Desember 2016 lalu. Dn diduga otak pelaku penculikan dan penganiayaan.
Rakino keluarga korban menuturkan, dia mendapat kabar dari salah seorang polisi yang menyebut dua orang pelaku penculikan dan penganiayaan anaknya sudah ditangkap.
“Saya berharap semua pelakunya bisa ketangkap dan dihukum seberat-beratnya. Kalau dari cerita anak saya (M Ridwan), pelakunya ada tujuh orang. Berarti lima orang lagi yang masih dikejar. Mudah-mudahan bisa ditangkap semuanya,” kata Rakino.
Sementara itu, M Ridwan meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Atas kejadian yang menimpanya itu, sekarang dia tidak lagi bekerja.
“Syukurlah kalau sudah ditangkap, mudah-mudahan semua pelaku bisa ditangkap, Kalau bisa dihukum berat orang-orang itu, karena gara-gara orang itu aku jadi dikeluarkan dari tempat kerjaku. Padahal aku tak salah,” kata Ridwan.
M Ridwan diculik dan nyaris kehilangan mata sesaat setelah berniat menyelamatkan seorang gadis dari percintaan sesama jenis. Kisah tragis Ridwan bermula dari niatnya menolong Ani, seorang pedagang lontong kenalannya.
Kepada Ridwan, Ani menceritakan kalau anak gadisnya sudah terjerumus ke dunia lesbi. Bahkan, anak gadisnya yang bernama Reni itu sudah tak pulang-pulang lantaran menjalin hubungan asmara sesama jenis.
Ani berharap Ridwan bersedia mencari dan membawa pulang Reni. Merasa iba, pemuda warga Jalan Medan-Batangkuis, Gang Getuki.
Sebelumnya mereka menculik dan menyiksa M Ridwan di Jalan Gatot Subroto, Jumat 9 Desember 2016 lalu. Dn diduga otak pelaku penculikan dan penganiayaan.
Rakino keluarga korban menuturkan, dia mendapat kabar dari salah seorang polisi yang menyebut dua orang pelaku penculikan dan penganiayaan anaknya sudah ditangkap.
“Saya berharap semua pelakunya bisa ketangkap dan dihukum seberat-beratnya. Kalau dari cerita anak saya (M Ridwan), pelakunya ada tujuh orang. Berarti lima orang lagi yang masih dikejar. Mudah-mudahan bisa ditangkap semuanya,” kata Rakino.
Sementara itu, M Ridwan meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Atas kejadian yang menimpanya itu, sekarang dia tidak lagi bekerja.
“Syukurlah kalau sudah ditangkap, mudah-mudahan semua pelaku bisa ditangkap, Kalau bisa dihukum berat orang-orang itu, karena gara-gara orang itu aku jadi dikeluarkan dari tempat kerjaku. Padahal aku tak salah,” kata Ridwan.
M Ridwan diculik dan nyaris kehilangan mata sesaat setelah berniat menyelamatkan seorang gadis dari percintaan sesama jenis. Kisah tragis Ridwan bermula dari niatnya menolong Ani, seorang pedagang lontong kenalannya.
Kepada Ridwan, Ani menceritakan kalau anak gadisnya sudah terjerumus ke dunia lesbi. Bahkan, anak gadisnya yang bernama Reni itu sudah tak pulang-pulang lantaran menjalin hubungan asmara sesama jenis.
Ani berharap Ridwan bersedia mencari dan membawa pulang Reni. Merasa iba, pemuda warga Jalan Medan-Batangkuis, Gang Getuki.
Ridwan yang bekerja di Carrefour, Jalan Gatot Subroto, Medan, itu mencari-cari Reni. Kuat dugaan upayanya ini sudah tercium oleh lesbi pas, Desa Seirotan, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang itu pun mengamini permintaan Anangan Reni. Dan sang lesbi yang disebut-sebut bernama Dn tersebut langsung mengambil tindakan.