Kebayangnya dulu Agus Harimurti Yudoyono akan bersikap kekanak-kanakan. Sedikitsedikit pepo yang marah, sedikit-sedikit, memo yang marah....
Kebayangnya dulu Agus Harimurti Yudoyono akan bersikap kekanak-kanakan. Sedikitsedikit pepo yang marah, sedikit-sedikit, memo yang marah. Lah, ini kok Seorang Anies Baswedan yang sedikit-sedikit sang singa asia yang marah main ancam. Pemimpin seperti apa kalau ga bisa ngurus masalah sendiri?
Gerindra, PKS dan Organisasi Masyarakat dari Paslon 3 itu seharusnya hanya sebatas mendukung setelah selesai mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ke ajang Pilkada. Tapi setelah mereka dinyatakan menang, seharusnya pihak pengusung ini melepas mereka. Seperti halnya kapal laut baru yang diinagurasi lalu didorong ke laut dan berlayar dengan Nahkoda yang sudah ditentukan.
Namun tidak seperti itu dengan Anies Baswedan.
Prabowo Subianto Ketua Partai Gerindra sekaligus yang mengusung Anies-Sandi sebagia gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta mengancamkan akan bertindak jika Ahok masih tetap menahan password APBD.
Seperti yang kita ketahui bahwa Ahok telah mengunci sistem dana APBD yang hanya diketahui oleh 3 lembaga saja yaitu Gubernur, BPK dan KPK. Dijelaskan oleh Djarot Syaiful Hidayat bahwa Tidak ada pihak yang bisa membongkar APBD DKI 2017 untuk kepentingan tertentu karena sudah dikunci.
Melihat kenyataan bagaimana Gubernur Petahana memprotek uang rakyat sedemikian rupa, harusnya Prabowo merasa suka. Dia mendeklarasikan diri sebagai satu dari sekian tokoh yang mendukung pemberantasan korupsi di negeri ini. Sistem yang Ahok terapkan harusnya dia dukung untuk bisa diaplikasikan diseluruh provinci di Indonesia.
Disamping itu, Ahok dan Djarot masih tetap menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur sampai bulan Oktober. Sangat wajar kalau mereka berdua tidak mau membuka kunci APBD pada Anies Baswedan dari sekarang. sikap Prabowo yang sudah mengancam-ancam dari sekarang sangat mengherankan.
Silahkan mengancam apabilan Ahok tidak membuka kunci APBD setelah dia lengser pada bulan oktober nanti. S
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjawab wartawan terkait dengan kemungkinan APBD DKI dibongkar lagi setelah dipastikan adanya pergantian pimpinan di Balai Kota DKI.“Kami dengan Pak Gubernur Basuki Tjahaja Purnama punya tanggung jawab sampai Oktober 2017. Sebab itu, kita kunci APBD supaya tidak dibongkar. Semua program akan tetap berjalan,” kata Djarot di Balai Kota DKI, kemarin.
Mantan Wali Kota Blitar tersebut yakin program yang sudah direncanakan tetap berjalan karena juga didukung DPRD DKI.
“Kami menjaga hubungan baik dengan DPRD DKI. Sebagian besar teman kami di partai. Ketua DPRD juga dari PDI Perjuangan. Jadi kami akan berkoordinasi dengan DPRD DKI memastikan apa yang kami programkan itu bisa tetap diteruskan,” tuturnya.
Mengenai program apa saja yang bisa disinergikan dengan program Anies Baswedan selaku penguasa baru, Ahok menjawab bahwa dia masih belum membahas secara rinci apa saja yang akan masuk pada rancangan APBD tahun 2018.
Dalam pertemuan keduanya di Balai Kota DKI, pembicaraan masih sebatas upaya mendinginkan suasana politik di Jakarta. Semua masyarakat dan pendukung diminta menciptakan suasana aman dan jangan sampai terpecah.
Tentunya hal ini akan menjadi bumerang buat kubu Anies-Sandi, terutama Prabowo. Semuanya menjadi kacau balau setelah Sandiaga Uno mengingatkan tentang semua dana yang telah dia keluarkan selama masa kampanye. Di putaran pertama, kita tahu Sandiaga Uno sudah mengeluarkan dana sebesar Rp 64 milyar dan diputaran ke dua Sandiaga Uno mengeluarkan lagi sebesar Rp 17 milyar.
Lucunya, Anies tiba-tiba muncul bak seorang manusia tanpa empati dengan komentar dia yang spektakuler bahwa alasan kenapa dana kampanye mereka sebagian besar datang dari Sandiaga Uno seorang karena untuk tidak mempunyai hutang budi pada pihak lain.
Apakah Anies berpikir bahwa dana sebanyak itu yang sudah dikeluarkan Sandiaga Uno tidak akan dikembalikan?
Saya jadi dapat menyambungkan hubungan antara ancaman Prabowo untuk bertindak tegas pada Ahok apabila kunci APBD tidak dilepas dengan kewajiban atau hutang Pasangan Gubernur terpilih kepada Sandiaga Uno seorang.
Jadi Pak Anies, hutang budi itu, mau sama 100 orang ataupun 1 orang, selama jumlah yang dibicarakan sama, ya dibayar harus sesuai dengan jumlah hutang ditambah bunga atau uang jasa peminjaman. Sementara kalau kita melihat bagaimana Ahok menyusun APBD, sepertinya memang sulit untuk mencuri uang sebesar Rp 70 milyar sebagai pengembalian dana kampanye pada Sandiaga Uno.Jadi tidak heran kalau Prabowo sampai ikut campur tangan mengancam-ancam.
sumber:[seword.com]
