Jakarta - Bripda Imam Gilang menjadi salah satu korban meninggal akibat bom Kampung Melayu , Jakarta Timur pada Rabu malam. Jenazah ang...
Jakarta - Bripda Imam Gilang menjadi salah satu korban meninggal akibat bom Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu malam. Jenazah anggota kepolisian ini akan dimakankan di Klaten, Jawa Tengah.
Paman Imam mengatakan, pihak keluarga memutuskan untuk memakamkan Imam di kampung halamannya di Klaten, Jawa Tengah. Mengingat semua sanak saudara Imam lainnya juga berada di Klaten."Akan dimakankan di Klaten karena semua keluarga, saudara, kakek, nenek, ada di sana," kata Bagyo di kediaman Iman di Jalan Kelinkit, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2017) pagi.
Sebelum dibawa ke Klaten, jenazah Imam akan menjalani upacara penghormatan oleh Polri. Upacara dilaksanakan di lapangan SMPN 15 Jakarta yang berada 200 meter dari rumah Imam.
Imam sebelumnya sempat menjalani perawatan intensif di RS Premier, Jakarta Timur. Namun nyawa Imam tidak tertolong dan pihak rumah sakit menyatakan Imam meninggal dunia. Jenazah Imam langsung dibawa ke kediamannya untuk disemayamkan.
Keluarga sampaikan disemayamkan dulu di sini. Nanti untuk keberangkatan ke Klaten menunggu Bapak Irwasda atau Wakapolri untuk menjalani upacara. Baru dibawa ke Klaten," jelas Bagyo.
Bom bunuh diri di halte Transjakarta, Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka. Hingga Kamis dini hari, total tercatat ada 15 korban.
Dari jumlah itu, kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, 5 orang meninggal, dan 10 lainnya luka-luka.
"Tiga anggota Polri gugur, dan dua korban tewas lainnya adalah pelaku," ujar Setyo, di lokasi kejadian.
Sementara dari 10 korban luka-luka, 5 di antaranya adalah anggota Polri dan 5 lainnya masyarakat sipil.