Bertepatan dengan Hari Nyepi bagi umat Hindhu. Sehari sebelum Hari Raya Nyepi, Masyarakat Bali akan mengarak ogoh-ogoh, yaitu patung yan...
Bertepatan dengan Hari Nyepi bagi umat Hindhu. Sehari sebelum Hari Raya Nyepi, Masyarakat Bali akan mengarak ogoh-ogoh, yaitu patung yang menggambarkan kehidupan Bhuta Kala.
Butha Kala merepresentasikan makna kekuatan alam semesta (Bhu) dan waktu yang tak terukur atau terbantahkan (Kala).
Sudah menjadi ritual wajib jika ogoh-ogoh akan dikarak keliling desa pada senja hari Pangrupukan, atau tepat sehari sebelum Nyepi tiba.Nah, jika biasanya ogoh-ogoh berbentuk tokoh yang hidup di jaman Mayapada, Surga atau Neraka. Kali ini ada sepasang ogoh-ogoh yang mempertontonkan adegan tak senonoh.
Jika melihat definisi bentuk ogoh-ogoh dalam wikipedia, hal semacam ini memang ada. Terkadang, ada sebagian orang yang membuat ogoh-ogoh dengan bentuk menyerupai tokoh terkenal atau sesuatu yang berbau SARA. Tapi, hal semacam ini sebenarnya sudah menyimpang dari fungsi ogoh-ogoh.
Ogoh-ogoh yang dituding menggambarkan perilaku intim ini menunjukkan sepasang laki-laki dan perempuan. Sang perempuan terlihat memakai baju serba minim dan berambut pirang sembari memasang posisi sedikit menungging. Sedangkan sang pria berdiri di belakang perempuan sambil memegang pinggangnya.
Keberadaan ogoh-ogoh ini diketahui dari unggahan foto akun twitter @TrinityTraveler, Senin (27/3/2017).
sumber:[serumpi.com]